Dilansirdari Ensiklopedia, berikut ini merupakan alasan pentingnya pancasila sebagai sistem etika dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara di indonesia, kecuali masyarakat indonesia tidak perlu melakukan pembayaran pajak.
Oleh Dra Paula Tjatoerwidya Anggarina, MM SIAPAKAH yang tidak mengenal sosok RA Kartini, yang hari kelahirannya setiap tanggal 21 April diperingati oleh masyarakat Indonesia?Diangkatnya RA Kartini sebagai pahlawan Nasional tidak lepas dari perjuangannya dalam menegakkan emansipasi yang disuarakan melalui surat kepada para sahabatnya di Eropa. Kartini mengemas dan merangkai tulisan dalam suratnya untuk menyuarakan segala hal yang dia rasakan, tidak hanya menyangkut dirinya, melainkan juga kondisi sosial budaya masyarakat. Kartini berusaha mengangkat derajat kaum perempuan yang belum mendapatkan pendidikan, tradisi pingitan bagi perempuan, poligami dan adat-adat pribumi yang dianggap merugikan posisi perempuan. Kumpulan surat yang dikirimkan Kartini untuk melancarkan kritik, menjadi rekaman pemikiran dan gagasan yang dianggap luar biasa. Menyuarakan pemikiran, pandangan, tanggapan dan lainnya sebagai ungkapan hati melalui surat, sudah menjadi tradisi sejak dulu. Seorang Kartini mengungkapkan isi hatinya melalui surat, yang kemudian dikumpulkan dan dijadikan sebuah buku berjudul "Habis Gelap Terbitlah Terang." Bagaimanakah dengan media komunikasi jaman sekarang, apakah tradisi berkirim surat tetap masih ada? Berkirim surat jaman sekarang, dapat terkirim dan terbalas dengan sangat cepat, hanya dalam hitungan detik. Jenis media komunikasi dengan sentuhan teknologi modern ini dikenal dengan sebutan electronic mail email atau surat elektronik surel dalam Bahasa Indonesia. Ray Tomlinson-lah sebagai orang pertama yang mengirim email di tahun 1971. Tetapi email mulai mendunia serta banyak digunakan pada tahun 1990-an, setelah internet mampu menghubungkan komputer di seluruh dunia dengan menggunakan jaringan telepon 2020. Selain berkomunikasi melalui email, terdapat media komunikasi lain yang sangat populer dan fenomenal. Komunikasi model baru ini dikenal dengan istilah media sosial, yang sejarahnya bermula pada akhir abad ke-19 2019. Secara karakteristik, media ini sangat berbeda dengan media lama. Pada media lama, interaktivitas tidak terjalin dan gap diantara pengirim dan penerima pesan sangat terlihat. Sebaliknya, media baru membawa potensi hubungan yang interaktif diantara pengguna serta membangun hubungan yang setara antara pengirim dan penerima pesan. Masyarakat dapat segera memberikan opini dan reaksi sesaat setelah kejadian berlangsung, terlepas itu opini positif maupun negatif, serta berita dan informasi yang begitu cepat menyebar dan sangat mudah didapat. Dengan kepopuleran media sosial sebagai media komunikasi, pengguna media sosial khususnya masyarakat Indonesia, dibuat terkejut dengan adanya pemberitaan yang mengatakan bahwa Netizen Indonesia Paling Tidak Sopan se-Asia Tenggara. Survei ini mencakup responden remaja dan dewasa, menghasilkan tingkat paling tinggi adalah hoaks dan penipuan, disusul ujaran kebencian, dan yang terakhir diskriminasi. Riset yang dirilis oleh Microsoft menunjukkan bahwa tingkat kesopanan netizen Indonesia memburuk 2021. Terlepas dari pro dan kontra terhadap hasil riset ini, perlulah bagi para pengguna media sosial berkaca dan instrospeksi diri, apakah benar ungkapan yang disampaikan, memang tidak sopan, dalam arti mengabaikan penggunaan bahasa yang santun serta mengabaikan etika? Jika melihat sejarah Kartini dalam berkomunikasi, surat-suratnya dikemas dan dirangkai dengan memperhatikan bahasa dalam susunan kata dan kalimatnya. Dapat disimpulkan bahwa goresan tulisan Kartini sangat santun dan memperhatikan etika, terlebih Kartini adalah seorang keturunan bangsawan telah menjadi besar dan terkenal dengan rekam jejak positif. Hal inilah yang seharusnya dapat menjadi cerminan bagi generasi jaman sekarang untuk mengekspresikan kebebasan yang disuarakan oleh seorang Kartini dengan tidak kebablasan. Istilah media sosial tersusun dari dua kata, yakni "media" dan "sosial". "Media" diartikan sebagai alat komunikasi Laughey, 2007; McQuail, 2003. Adapun "sosial" diartikan sebagai kenyataan sosial di mana setiap individu melakukan aksi yang memberikan kontribusi kepada masyarakat. Pernyataan ini menegaskan bahwa media dan semua perangkat lunak merupakan "sosial" atau dalam makna keduanya merupakan produk dari proses sosial Durkheim dalam Fuchs, 2014. Jadi media sosial adalah alat komunikasi dalam proses sosial yang merupakan platform online untuk membangun jaringan atau hubungan sosial dengan orang lain yang memiliki minat, aktivitas, latar belakang, atau koneksi kehidupan nyata atau pribadi yang serupa. Media sosial menjadi fenomena media yang digemari masyarakat dunia. Tercatat lebih dari 4,2 miliar manusia di bumi adalah pengguna media sosial 2021. Artinya 50 persen lebih dari total populasi penduduk dunia yang berjumlah 7,83 miliar, adalah pengguna aktif media sosial. Indonesia sendiri, memiliki 170 juta pengguna media sosial dari total 274,9 juta penduduk Indonesia. Didominasi generasi Y serta Z, rentang usia 25-34 tahun, para kalangan muda ini lebih menyukai WhatsApp, Facebook, Instagram, Tiktok, dan Twitter 2021. Sudah merupakan suatu keniscayaan bahwa media sosial adalah media komunikasi yang sangat fenomenal saat ini. Kemajuan teknologi komunikasi di era digital, memberi dampak luar biasa dalam kehidupan masyarakat, terlebih lagi di saat pandemi Covid-19 melanda. Akan tetapi, keberadaan media sosial sebagai media komunikasi, perlu juga diwaspadai. Seperti tertulis di pada peringatan Hari Media Sosial Nasional, 10 Juni 2020, bahwa media sosial punya sisi paradoks memberi manfaat positif sekaligus berdampak negatif. Pada saat pandemi Covid-19, hoaks bertebaran di media sosial. Namun di kanal ini pula, publik menemukan banyak hal menarik dan inspiratif. Perkembangan proses berkomunikasi di media sosial, belakangan mengarah pada proses komunikasi yang menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat dan merugikan pihak tertentu. Tren yang berkembang terlihat dengan begitu mudah orang menumpahkan amarah tanpa memikirkan perasaan orang lain, caci maki atau cyber bullying, saling menghujat, saling mencela, penyumbang pecahnya konflik, memojokkan dan menghakimi orang lain. Tidak terbatas pada masalah politik dan sosial, juga masalah agama, SARA, bahkan masalah pribadi sekalipun turut meramaikan ruang di media sosial. Tampak jelas, telah terjadi krisis etika dalam berkomunikasi melalui media sosial. Seluruh pihak pasti sepakat bahwa proses berkomunikasi pada level manapun tak mungkin berjalan tanpa etika. Tanpa dilandasi etika, praktik bermedia akan mengarah pada kekacauan dan akhirnya masyarakat yang akan menanggung kerugian paling besar. Media yang seharusnya membantu masyarakat memahami persoalan sosial politik secara jernih dan obyektif, justru jadi ajang persitegangan dan perseteruan tak berujung Sudibyo, 2016. Seperti dikatakan Baihaki 2016 bahwa bangsa Indonesia saat ini berada dalam kelimpahruahan informasi, tetapi kualitas literasinya atau melek media, terutama media sosial masih rendah. Media sosial sebaiknya dapat menjadi wadah proses dialog yang sehat dalam berkomunikasi agar terwujud harmonisasi, memberikan ruang untuk meningkatkan kesejahteraan sebuah komunitas sekaligus menjadi platform diseminasi gagasan secara rasional dan menyejukkan. Contohlah seorang Kartini yang mampu menuangkan tulisan dengan penggunaan bahasa yang santun dan beretika untuk memberi pengaruh besar dan positif bagi masyarakat dan bangsa Indonesia. Patutlah kita menirunya, terutama saat menuangkan tulisan untuk berkomunikasi di media sosial. Pada prinsipnya, praktik berkomunikasi di ruang publik dibutuhkan kemampuan pengendalian diri, kedewasaan dalam bersikap, serta tanggung jawab atas setiap ucapan yang hendak atau sedang disampaikan karena rekam jejak para pengguna media sosial, baik itu positif atau negatif tidak akan pernah hilang. Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, tularkan seluas-luasnya komunikasi yang sehat agar menjadikan masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang sopan. Jokowi berpesan dalam acara dialog Presiden bersama Konten Creator XYZ 2018 di Istana Bogor, "Media yang kita pakai, isilah dengan optimisme. Jangan isi yang hoaks, fitnah, atau saling mencemooh. Itu harus ditinggalkan untuk melompat ke arah yang lebih baik." Dra Paula Tjatoerwidya Anggarina, MMKepala Humas Untar dan Dosen FEB Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Menurutensiklopedia, Berikut ini merupakan etika dan larangan berpakaian melayu, kecuali? jawabanya adalah Larangan membuka aurat
Berinteraksi melalui internet menjadi bagian dari perkembangan teknologi komunikasi bagi masyarakat terutama pengguna jejaringnya. Teknologi komunikasi yang digunakan untuk saling mengeksplorasi dan membagikan berbagai aktivitas keseharian di Media DigitalSaat ini model komunikasi di media digital menjadi tren baru dalam masyarakat seiring berkembangnya situs media sosial di internet seperti facebook, instagram, twitter, youtube dan media sosial lainnya. Dan berdasarkan data yang ada, sebagian besar masyarakat Indonesia mengakses internet untuk berkomunikasi dan mengakses media sosial. Jarang sekali yang mengakses atau mengunduh informasi penting dari pengguna internet terutama pemakai internet dipungkiri, awalnya saya juga menggunakan internet di smartphone hanya untuk mengakses media sosial. Konsekuensinya saya lebih banyak hanyut di beranda media sosial. Dulu semua tampak menyenangkan, tetapi kini saya mulai jengah dengan interaksi pengguna media sosial yang berseliweran di halaman media sosial milik perkembangan dunia politik yang sedang marak di negeri ini, bermunculan pengguna di media digital yang acuh dengan etika berkomunikasi. Hal tersebut membuat saya malas untuk membuka media sosial yang dahulu selalu dibuka, bahkan salah satu media sosial kini perlahan mulai saya prilaku individu dalam kehidupan bermasyarakat erat kaitannya dengan aturan, nilai dan pedoman yang berlaku. Begitu pula dengan tata cara berkomunikasi, semestinya semua orang mengedepankan etika berkomunikasi di dunia digital atau yang bisa kita sebut merupakan pertimbangan atau perhatian terhadap tingkah laku manusia dalam mengambil keputusan moral. Etika merupakan rasio atau akal budi manusia yang objektivitas terhadap penilaian benar atau salahnya tingkah laku seseorang kepada orang lain. - SpillaneBerbicara mengenai etika dalam komunikasi di dunia digital, Hari Rabu lalu tanggal 11 November 2020, Siberkreasi mengadakan webinar Training Asah Digital dengan tema Mempraktikkan Interaksi Online Yang sendiri yaitu gerakan nasional untuk menanggulangi ancaman potensi bahaya seperti penyebaran konten negatif melalui internet seperti hoax, cyberbullying dan online radicalism. Etika Berkomunikasi dan Berinteraksi di Media Digital Seperti yang telah saya bicarakan sebelumnya, karena situasi di beranda media sosial kini tidak se-asyik dahulu, saya memilih menjauh dari salah satu media sosial. Seandainya media sosial bisa seperti dahulu, tempat bersilaturahmi, berkomunikasi dan berdiskusi, barangkali saya masih senang scrolling di media sosial tersebut. Jika saja semua pengguna internet bisa saling berinteraksi dengan positif, semua akan merasa damai, bukan?Ya, seandainya semua pengguna internet bisa memperhatikan etika saat berkomunikasi dan berinteraksi di media bagaimana caranya mempraktikkan interaksi yang positif? Menurut MC AMMHO yang menjadi pembicara webinar yang kemarin saya ikuti, cara paling mudah untuk mempraktikkan interaksi online yang positif, yaitu memiliki rasa empati saat pentingnya praktik diskusi online untuk memahami, membantu orang lain dan menjalin hubungan, diperlukan rasa empati dalam berinteraksi. Karena memiliki rasa empati itu penting saat berkomunikasi di media digital. Empati sendiri merupakan kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami dan berbagi rasa dengan makhluk lain. Sikap empati tidak bisa muncul dengan instan. Pengalaman hidup, emosi, lingkungan dapat berpengaruh mengubah sikap empati seseorang. Cara untuk menumbuhkan rasa empati saat berinteraksi di media digital yaitu 1. Kenali audiensSetiap media sosial memiliki karakteristik masing-masing. Kewajiban kita untuk mengenali audiens dianggap bisa melakukan interaksi lebih Tempatkan diri kita di posisi orang pepatah yang mengatakan, berjalanlah satu mil dalam sepatu orang lain sebelum kita mengkritiknya. Menempatkan diri di posisi orang lain dan memahami apa yang dirasakan orang lain, bisa membuat kita mengerti alasan orang tersebut melakuka hal yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. 3. Perlakukan semua orang sama, memiliki kepentingan yang sama dalam menggunakan media kita dalam berkomuikasi di internet adalah sama-sama manusia maka standar komunikasi yang kita lakukan dalam keseharian mestinya sama sebagaimana kita lakukan di dunia nyata. Etika berkomunikasi seperti penggunaan bahasa, struktur kalimat dan norma lainnya seharusnya sama seperti yang kita lakukan saat berinteraksi di dunia merupakan bentuk komunikasi dua arah. Agar bisa berempati dengan baik, sebaiknya kita bersikap terbuka pada orang lain. Keterbukaan tidak terbatas pada kemauan untuk memulai atau terlibat dalam pembicaraan, tetapi juga membuka diri secara emosional dengan orang lain. Namun terbuka itu bukan berarti kita harus menceritakan kisah hidup kita pada orang lain, selektiflah memilih apa saja yang bisa kita bagikan dan apa saja yang harus kita simpan Peka terhadap lingkunganUntuk membangun empati kepada orang lain, peka terhadap lingkungan merupakan hal penting yang harus dilakukan. Dengan peka terhadap lingkungan, kita akan sadar ketika terjadi sesuatu dan lebih peka mengenai tindakan yang akan diambil menyikapi perubahan Netiket di Media DigitalBerinteraksi di dunia digital tentu saja berbeda dibandingkan dengan di dunia nyata. Jika secara offline atau tatap muka kita bisa melihat ekspresi wajah, gestur tubuh dan intonasi berbicara, tidak begitu halnya ketika kita berinteraksi di dunia tidak bisa melihat, mendengar atau merasakan langsung ketika berinteraksi di media sosial. Oleh karena itu kita harus berhati-hati dalam berkomunikasi secara melukai perasaan orang lain dengan berkomentar yang bijak, bersikap saling membangun bukannya mengirim komentar yang bernada menyerang. Berikut ini aturan inti netiket yang perlu diperhatikan yaituSebaiknya tidak mengetik pesan dengan menggunakan huruf kapital semua. Meskipun hanya pesan singkat, jika ditulis dengan huruf besar, sama artinya kita sedang berteriak. Kecuali memang kita menginginkan pembaca mengetahui jika kita memang hendak menegaskan. Ingatlah jika tidak semua orang mengetahui isi hati mengirim postingan apapun yang tidak layak dikatakan pada orang lain. Internet bukan tempat untuk mencari pertengkaran. Di sana tempat orang mencari informasi yang aturan seperti di kehidupan nyata. Bersikap dan bertindaklah sesuai etika dan jangan buru-buru menyimpulkan sesuatu. Pengguna internet berasal dari segala penjuru negeri dan memiliki pandangan terhadap sesuatu yang berbeda. Bersikaplah secara terbuka dan dengarkan orang lain dengan penting lainnya yang perlu diingat saat berkomunikasi dan berinteraksi di media digital yaitu selalu perhatikan etika. Netiket sendiri berbeda di setiap daerah. Tidak semua orang mengikuti aturan yang sama. Jadi bersikaplah terbuka dan tetap berbicara kritis untuk negatif yang sering kita temui di internet adalah cyberbully, pembuat onar, penipu atau bahkan predator. Semuanya itu memiliki ciri yang bisa kita umum pembuat onar di media digital atau yang dikenal sebagai troll yaitu selalu memposting komentar negatif, menyalin dan menempel banyak teks dan tidak pernah mencoba mengakhiri percakapan secara sendiri bisa dilihat dari ciri-cirinya yaitu mereka yang mudah marah, biasanya melakukan kekerasan dengan kata-kata dan tindakan, sering mencela dan melecehkan orang internet lainnya yang bisa mengganggu interaksi di media digital yaitu predator. Mereka yang disebut predator yaitu yang selalu memainkan peran seolah-olah menjadi korban. Berpura-pura bahwa mereka membutuhkan bantuan kita dengan dalih ingin mendapatkan kepercayaan. Selain itu, predator sering kali memisahkan diri dari orang yang kita tidak hanya beraksi di dunia nyata, di media digital pun kita bisa menemukan penipu. Biasanya mereka fokus untuk mendapatkan uang kita daripada memberikan informasi yang terperinci. Mereka tidak transparan dan tidak benar-benar menjawab pertanyaan. Selain itu, ciri-ciri umum penipu yaitu mengusulkan produk/usaha yang terlalu kita dihadapkan oleh situasi yang tidak kita prediksi sebelumnya. Situasi yang ingin kita hindari demi keselamatan diri. Lalu bagaimana agar bisa terlepas dari percakapan atau situasi yang berbahaya?Dampak buruk dalam menghadapi situasi yang berbahaya di media digital tentunya sebisa mungkin kita hindari. Itulah mengapa mempelajari netiket merupakan hal yang penting. Terlebih di era digital seperti sekarang ini, di saat komunikasi begitu masif dilakukan melalui teknologi internet. Mengingat cara berinteraksi di internet tidak berbeda dengan interaksi di dunia maya, oleh karenanya kita harus mempraktikkan etika berkomunikasi di media digital Salam takzim
ViewKUIS KOMUNIKASI BISNIS!.docx from MANAJEMEN 101 at Universitas Pelita Harapan. 1. Berikut merupakan unsur unsur pokok dalam komunikasi bisnis, kecuali: Pilih salah satu: a. Gagasan atau opini 4.
- Etika komunikasi sering digunakan untuk melihat baik atau buruknya cara berkomunikasi dalam kehidupan masyarakat. Etika ini mencakup bidang komunikasi verbal dan nonverbal. Dalam komunikasi verbal, etika yang dimaksud adalah penggunaan bahasa, baik secara lisan maupun tulisan. Sedangkan etika komunikasi nonverbal mencakup cara berpakaian, cara berperilaku, dan itu etika komunikasi? Pengertian etika komunikasi Menurut Abdul Samad Arief, dkk dalam buku Dasar-Dasar Komunikasi Bisnis 2021, etika adalah prinsip untuk mengatur perilaku dalam masyarakat. Sedangkan komunikasi adalah hubungan interaksi antarmanusia, berupa pengiriman dan penerimaan pesan. Jadi etika komunikasi bisa diartikan sebagai prinsip yang mengatur hubungan interaksi antar manusia. Etika komunikasi juga dapat diartikan sebagai norma, nilai, dan tingkah laku dalam menjalin komunikasi. Baca juga Apa itu Komunikasi yang Efektif dan Bagaimana Contohnya?Melansir dari situs Encyclopedia, etika komunikasi communication ethics adalah tanggung jawab etis dalam berkomunikasi, baik yang dilakukan secara langsung atau lewat teknologi komunikasi, seperti gawai dan media sosial. Jika dilihat dari latar belakang historisnya, etika komunikasi berakar dari etika jurnalisme. Karena banyaknya media komunikasi selama paruh terakhir abad ke-20, istilah etika media kadang digunakan sebagai sinonim untuk etika komunikasi. Penggunaan etika dalam berkomunikasi bertujuan untuk menyampaikan informasi dengan tepat, membangun relasi yang baik, sebagai bentuk sopan santun, dan bagian dari rasa saling menghormati serta menghargai orang lain. Fungsi etika komunikasi Dikutip dari buku Etika Komunikasi dalam Media Sosial Saring Sebelum Sharing 2021 karya Rahmanita Ginting, dkk, berikut ini beberapa fungsi etika komunikasi Berfungsi sebagai landasan moral Etika komunikasi membangun landasan moral antarmanusia. Misalnya berkomunikasi dengan bahasa yang baik, berperilaku sopan saat berbicara, dan sebagainya. Baca juga Komunikasi Pengertian dan Unsurnya Mempermudah proses penyampaian pesan Dengan menjalankan etika komunikasi, manusia akan lebih mudah dalam menyampaikan dan menerima pesan. Karena bahasa yang digunakan mudah dimengerti kedua belah pihak. Sebagai panduan manusia dalam berkomunikasi Fungsi lain etika komunikasi ialah sebagai panduan manusia dalam menjalin komunikasi. Panduan ini meliputi penggunaan bahasa, baik komunikasi lisan maupun tertulis, hingga cara berperilaku. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Berikutini etika dalam wawancara, kecuali . Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia : identifikasi diri dengan menyebutkan nama; berpakaian seragam lengkap dengan nama jelaskan tujuan dan topic wawancara; bersikap sopan , satun , dan ramah; Jawaban terbaik adalah B. berpakaian seragam lengkap dengan nama.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Seperti yang kita ketahui saat ini, bahwa era digital merupakan suatu kondisi dimana informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Selain itu, dengan menggunakan teknologi digital maka penyebarluasan terjadi dengan mudah. Dikutip dari bahwa era digital adalah suatu kondisi kehidupan dimana kegiatan yang mendukung kehidupan sudah dipermudah dengan adanya teknologi. Sudah tidak asing lagi dong kalau teknologi digital menjadi aset penting bagi setiap orang saat ini. Tidak hanya digunakan oleh remaja saja, tetapi anak kecil hingga orang tua sekali pun dapat menggunakannya dengan mudah. Salah satu contoh teknologi digital yang berkembang dengan pesat adalah telepon seluler. Siapa sih yang bisa hidup tanpa telepon seluler? Telepon seluler bahkan sudah menjadi kebutuhan primer kamu kalau telepon seluler pertama kali diciptakan atau ditemukan pada tanggal 03 April 1973 oleh Martin Cooper yang merupakan seorang karyawan Motorola Corp. Pada saat itu, telepon seluler hanya sebuah alat komunikasi kecil yang mudah untuk dibawa secara fleksibel. Dengan berkembangnya zaman, alat komunikasi ternyata juga berkembang secara pesat dan hingga kini kita gunakan untuk saling berkomunikasi. Dalam berkomunikasi melalui telepon seluler atau secara digital, tentu tidak terlalu jauh berbeda dengan komunikasi secara tatap wajah atau langsung. Dikutip dari komunikasi secara langsung maupun secara virtual pada hakekatnya sama, yaitu melakukan pertukaran informasi antara pembicara dengan lawan bicara. Bedanya hanya pada urutan penggunaan bahasa, karena jika komunikasi secara langsung didukung oleh konteks situasi yang berhadapan secara langsung, sehingga gerak tubuh, ekspresi wajah, dan lain sebagainya itu mendukung maka bahasa yang digunakan lebih sayangnya dalam komunikasi digital tentu mengalami beberapa kendala atau masalah yang mengakibatkan perdebatan atau pertengkaran sampai pada pihak berwenang. Padahal masalah tersebut terjadi hanya karena kesalahpahaman dari kedua belah pihak. Atau mungkin saja pertengkaran itu sudah terjadi dalam kehidupan nyata dan berlanjut pada komunikasi digital. Sebenarnya pertengkaran dalam komunikasi digital bisa saja dihindari dengan cara kita beretika dengan baik dalam era digital atau dunia maya ini. Etika diperlukan bukan hanya ketika komunikasi langsung, melainkan komunikasi digital juga perlu adanya etika. Etika merupakan suatu sikap yang harus kita miliki agar terjalin hubungan yang baik dan tidak menimbulkan perdebatan. Dilansir dari etika merupakan bagian dari nilai-nilai moral dan prinsip tentang benar dan salah yang merupakan pencerminan kebiasaan, tradisi dan kebudayaan masyarakat. Sebagai contoh etika yang baik adalah masyarakat Jawa, dengan orang yang lebih tua seorang pemuda berjalan di depannya dengan menganggukkan kepala seraya berkata "nyuwun sewu pak/buk". Namun sayang banget, kalau anak muda zaman sekarang lebih memuaskan dirinya dengan bermain handphone seharian dan kurang beretika dalam berkomunikasi digital. Dengan begitu, muncul sikap seperti membalas pesan secara singkat kepada orang yang lebih tua, membalas pesan dengan kata-kata kekinian yang artinya urang baik, atau menggunakan simbol tanda seru. Lalu apa saja etika berkomunikasi yang perlu diterapakan? Berikut enam etika komunikasi yang perlu diterapkan, diantaranya Mengingat bahwa "tulisan" adalah perwakilan dari kitaTulisan merupakan bentuk dari perwakilan kita saat melakukan proses komunikasi digital. Tetapi bukan hanya tulisan saja, melainkan semua konten digital yang kita bagikan dapat mewakili diri kita. Jangan menganggap bahwa konten yang kita bagikan tidak akan dilihat atau diperhatikan oleh orang lain sehingga kita bebas membagikan konten-konten emosiSebisa mungkin menghindar dari hal-hal yang akan membuat kita atau orang lain marah. Dengan memberikan sebuah respon yang berapi adalah contoh yang kurang etis saat di dalam komunikasi sopan santunCara menerapkan etika di dalam komunikasi digital selanjutnya adalah dengan bersikap sopan dan santun. Dengan berkrama yang baik dalam komunikasi, hal ini tidak akan menimbulkan masalah atau perdebatan. Malah akan memperkuat hubungan dengan orang lain menjadi dan tulisan yang jelasTindakan yang buruk jika tidak memperhatikan bahasa dan tulisan dalam proses komunikasi digital. Seperti poin pertama tadi bahwa apa saja konten yang kita bagikan akan mewakili siapa diri kita. Juga mempengaruhi penilaian orang lain kepada privasi orang lainMembagikan informasi sensitif yang merupakan rahasia orang lain adalah suatu tindakan yang tidak pantas untuk dilakukan. Apabila ingin membagikan informasi yang telah diberikan oleh orang lain, sebaiknya kita meminta ijin terlebih memunculkan perselisihanSuatu tindakan yang kurang baik jika kita bertujuan mengadu domba atau memperburuk suasana dengan memberikan informasi yang kita ketahui. Sebaiknya kita saja yang mengetahui informasi tersebut agar tidak terjadi perselisihan. Nah, begitu penting kan etika berkomunikasi dalam era digital ini? Lantas, apakah kita masih kurang beretika dalam komunikasi atau malah tidak beretika sama sekali? Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Tampilanini yang akan difokuskan pada pembahasan kali ini. Berikut adalah tampilan awal Google Hangouts. Sumber: Dokumen Kemendikbud • Dalam video conference, akan diminta untuk memasukkan nama pengguna. Gunakanlah nama asli, instansi/sekolah, dan lokasi yang benar, misalnya Andreseptian_SMK Maju Yang bukan merupakan etika komunikasi
Hai Campuspedia-friends!—Di masa pandemi kini hampir semua pembelajaran dan pekerjaan dilakukan secara daring dari rumah masing-masing. Sebut saja sudah sekitar 7 bulan Pembelajaran Jarak Jauh PJJ dan Work From Home WFH dilakukan. Namun, sebenarnya bagaimana sih etika mengikuti online meeting menggunakan video conference? Virtual ataupun online meeting dengan video conference ini sebenarnya sudah jadi hal lumrah di era serba digital ini, namun penggunaannya makin masif ketika kita diharuskan di rumah. Hal positifnya, kita bisa berkomunikasi dan melanjutkan kegiatan akademik maupun pekerjaan cukup dari rumah saja. Namun, meskipun begitu, baiknya kita masih harus tetap memerhatikan etika ketika menghadiri online meeting tersebut. Dan sebenarnya, juga tidak jauh berbeda ketika kita mengikuti meeting secara online. Kira-kira apa saja ya etika mengikuti online meeting? Penasaran? Yuk kita bahas lebih lanjut! Baca juga 7 Alternatif Pekerjaan Online Tanpa Harus Ngantor 8 Etika Mengikuti Online Meeting Persiapkan Device yang Dibutuhkan Meskipun semua serba mudah dan cukup dilakukan di rumah masing-masing, bukan berarti online meeting ini tidak ada hambatan apapun. Jadi, untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan di tengah-tengah berlangsungnya meeting, persiapkan semua device yang kamu butuhkan ya C-friends! Mulai dari PC atau laptop, ponsel, earphone, buku catatan, hingga earphone dan jaringan internet yang memadai. Kurangi Kebisingan Nah, masih relate sama poin pertama nih, etika online meeting selanjutnya adalah persiapkan tempat yang tenang dan minim kebisingan. Usahakan menyiapkan dan berada di tempat yang minim kebisingan, agar kamu bisa fokus dengan meeting. Apalagi, jika kamu adalah orang yang akan presentasi. Pastikan juga ponsel kamu dalam mode silent atau minimal mode bergetar. Dan jangan lupa juga untuk memberi tahu orang rumah jika kamu sedang meeting dan tutup pintu kamu. Pakailah Pakaian yang Tepat Meskipun tak lagi perlu datang ke kelas ataupun ke akntor, bukan berarti kamu bisa berpakaian bebas dan tidak rapi ya C-friends! Meskipun daring, usahakan tetap mengenakan baju yang rapi ya. Minimal baju atasan seperti blouse atau kemeja, karena masih terlihat ketika melakukan online meeting. Dan untuk bawahannya, kamu bisa lebih santai deh! Mute Ketika Tidak Berbicara Nah, etika poin keempat ini sering dilupakan dan terkadang lolos dari perhatian para peserta online meeting nih C-friends! Yaitu, mematikan atau mute microphone. Ketika belum giliran kamu untuk presentasi atau berbicara, pastikan bahwa pengaturan microphone kamu sudah mati. Agar noise atau suara yang ada di latar belakang kamu tidak mengganggu peserta meeting lainnya. Tetap Sopan Ketika menghadiri online meeting menggunakan video conference, tetaplah bersikap sopan dengan memerhatikan apa yang sedang dipresentasikan. Dan responlah ketika diminta pendapat atau diajukan pertanyaan. Hindari juga memotong pembicaraan orang lain, dan kalau kamu tidak sengaja karena adanya delay, jangan ragu untuk meminta maaf ya C-friends! Fokus dan Tidak Mengganggu Perhatian Orang Lain Nah, etika poin keenam ini juga masih relate sama poin sebelumnya nih! Ketika menyimak dan memerhatikan presentasi yang diberikan, jangan lupa juga untuk fokus pada isi materinya ya! Jangan sampai karena kamu tidak fokus, akhirnya rasa bosan melanda bahkan sampai menguap dan terkantuk-kantuk. Hindari juga mengganggu fokus orang lain dengan memainkan jari-jari kamu di layar atau mencoret-coret materi yang sedang dipresentasikan ya! Hindari Makan dan Minum Masih perihal bersikap sopan, alangkah lebih baiknya jika kamu juga menghindari makan dan minum ketika meeting sedang berlangsung. Kecuali jika online meeting tersebut bersifat santai dan kamu dipersilahkan untuk makan dan minum. Atau, baiknya lagi meskipun kamu dipersilahkan, jangan terlalu menampakkannya di video ya C-friends, hihi. Konfirmasi Jika Harus Meninggalkan Meeting Meskipun online meeting dan menggunakan video conference, kamu sangat diperbolehkan untuk izin meninggalkan meeting sejenak untuk ke toilet kok C-friends! Namun, pastikan kamu memberi informasi atau konfirmasi ke peserta meeting lainnya jika kamu terpaksa harus meninggalkan meeting sejenak. Atau, jika kamu benar-benar harus meninggalkan meeting dan tidak bisa mengikutinya hingga selesai, berikan penjelasan baik-baik dan alasan konkrit ke peserta lain atau ke penanggung jawab meeting. Jangan sampai kamu asal memencet tombol leave ya! Baca juga Glass Ceiling Penghambat Karir Perempuan, Benarkah Ada? Nah, itu dia 8 Etika Mengikuti Online Meeting yang tidak boleh kamu sepelekan C-friends! Karena apapun bentuknya, tujuan dari meeting adalah menyampaikan informasi yang tentunya positif bagi semua peserta meeting. Semoga bermanfaat ya! Yuk, biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, jangan lupa kepoin sosial media Campuspedia ya! Instagram campuspedia Youtube Campuspedia Twitter campuspedia_id OA Line dbh9820y Facebook Campuspedia LinkedIn Campuspedia
Pembagiandi atas memperlihatkan perbedaan dalam sifat media, sumber informasi, dan isinya. Kataegori pertama merupakan isi tekstual yang ada umumnya mendominasi perpustakaan dan record center sat ini, sedangkan kategori ketiga merujuk pada pengertian multimedia sesungguhnya. Kategori kedua merupakan informasi tentang isi, sedangkan kategori keempat merupakan konteks di luar perpustakaan dan
Ketikasedang berkomukasi sinkron biasakanlah menjaga etika duduk, berdiri maupun etika lainnya yang harus dipatuhi dan dilakukan pada saat berkomunikasi. Terlebih jika sedang batuk atau bersin, maka tutuplah mulut dengan tangan untuk menghormati lawan bicara atau orang - orang disekitar. 5. Menggunakan kata - kata yang sopan
wessg. d50ul3yf2s.pages.dev/269d50ul3yf2s.pages.dev/91d50ul3yf2s.pages.dev/350d50ul3yf2s.pages.dev/8d50ul3yf2s.pages.dev/192d50ul3yf2s.pages.dev/26d50ul3yf2s.pages.dev/44d50ul3yf2s.pages.dev/47d50ul3yf2s.pages.dev/277
berikut ini merupakan etika dalam komunikasi video conference kecuali