Salah satunya adalah budaya pantun, dan di antara pantun yang lucu adalah pantun bahasa Sunda dalam kehidupan sehari-hari. Orang sunda memang terkenal sangat suka melucu, oleh karena itu pantun lucu bahasa Sunda sangat pas untuk dijadikan hiburan yang sangat baik untuk membuat otak menjadi segar kembali, selain itu berpantun bahasa Sunda lucu
Mugia panjang yuswa kalayan barokah sareng sehat walafiat. Hapunten abdi teu acan tiasa mulang tarima ka Ibu sareng Bapa. Selamat ulang tahun, Pa/Bu! Artinya: Semoga panjang usia, berkah, dan sehat walafiat. Maafkan aku belum bisa membalas budi Ibu dan Bapak. Demikianlah contoh ucapan ulang tahun dalam bahasa Sunda dan artinya.Untuk itu, kita harus menyadari betapa berharganya orang tua kita. Agar ucapanmu lebih berkesan, tidak ada salahnya kamu bisa memberikan ucapan terima kasih kepada orang tua menggunakan bahasa Sunda. Berikut 16 ucapan terima kasih untuk orang tua bahasa Sunda dan artinya, yang bisa kamu gunakan sesuai kebutuhan, Jumat (8/12/2023).
Bangkit ibu dipegangnya aku. dirangkumnya segera dikecupnya serta dahiku berapi pancaran neraka. sejuk sentosa turun ke kalbu. Demikian engkau; ibu, bapa, kekasih pula. berpadu satu dalam dirimu. mengawas daku dalam dunia. Demikian 10 puisi hari ibu yang menyentuh hati dan bikin haru. Ucapan Selamat Ulang Tahun dalam Bahasa Sunda. Ucapan ulang tahun dalam bahasa sunda pun dibagi menjadi beberapa jenis tergantung kepada siapa kita memberikannya. Berikut beberapa contoh kalimat ucapan ulang tahun dalam bahasa sunda adalah: 1. Ucapan ulang tahun secara halus. Wilujeng tepang taunnya, Yuli aku geulis.9. Sebuah Harapan. Selamat hari lahir wanitaku yang tengah mengandung buah cinta kita. Semoga ketika anak kita lahir kamu menjadi ibu yang bisa merawat dan menjaga anak-anak dengan baik. Ucapan selamat ulang tahun untuk istri yang sedang hamil di atas menyampaikan pesan penuh cinta dan harapan yang baik dari sang suami.
Hari Ibu 22 Desember: Sejarah, Ucapan, dan Link Twibbon Hari Ibu. Kompas.com - 21/12/2021, 06:15 WIB. Lihat Foto. 4 Ibu yang memelopori kongres Perempuan I di Yogjakarta 22 Desember 1928; Kiri kekanan Ibu Sunarto Mangunpuspito, Ibu Kartowijono, Ibu Dr. Muwardi dan Ibu Soelarso, memperoleh tanda penghargaan. (Istimewa/Dok.j0j25T.