Berikutini adalah contoh denah rumah komersia, secara denah tidak banyak perbedaan dengan rumah sederhana, yang membedakannya kelak adalah materil yang digunakan khususnya di dalam denah tersebut, seperti jenis lantai, cat, plafon, kelistrikan dan sebagainya. Gambar Contoh Gerbang
Sedang cari rumah bingung apa saja perbedaan rumah subsidi dan komersil? Yuk, simak bersama ulasannya berikut ini. Memiliki rumah yang nyaman tentu menjadi dambaan banyak orang. Apalagi, rumah merupakan kebutuhan primer bagi setiap orang. Setiap manusia membutuhkan tempat berlindung yang disebut rumah untuk terhindar dari sengatan matahari dan dinginnya malam. Namun, untuk membeli rumah ada beberapa pertimbangan yang dilakukan banyak orang. Mulai dari mencari ukuran tanah atau bangunan yang sesuai kebutuhan, harga yang harus dibayar hingga memperkirakan metode pembayarannya. Maka dari itu, beberapa orang juga merencanakan pembelian rumah dengan metode Kredit Pemilikan Rumah KPR secara subsidi atau komersial. Akan tetapi, tahukah kamu apa perbedaan rumah subsidi dan komersial? Agar lebih paham, simak penjelasan berikut ini, yuk! Memiliki rumah di era sekarang memang cukup sulit, apalagi harga tanah yang terus meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, banyak orang yang mulai menimbang untuk membeli rumah dengan jenis subsidi. Berikut ini perbedaan rumah subsidi dan komersial yang perlu kamu ketahui. 1. Ketersediaan Unit Rumah subsidi biasanya mengikuti aturan dari pemerintah, termasuk kewajiban untuk segera menempati rumah setelah proses kontrak. Oleh karena itu, biasanya rumah subsidi akan dipasarkan setelah bangunan siap huni. Hal ini berbeda dengan rumah komersial, tidak ada aturan khusus terkait dengan penempatan. Maka dari itu, banyak orang yang sengaja membeli rumah secara indent belum selesai agar tidak kehabisan unit di perumahan idaman. 2. Harga Rumah Harga rumah komersial biasanya lebih mahal dari rumah subsidi karena tidak mendapat bantuan dana dari pemerintah. Namun, rumah subsidi biasanya hanya diberikan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah MBR atau masyarakat menengah ke bawah. Selain itu, rumah komersial juga biasanya memerlukan DP rumah berapa persen sebelum memulai cicilan. 3. Tipe Rumah Untuk tipenya, rumah bersubsidi termasuk dalam kategori rumah sangat sederhana RSS karena diatur oleh pemerintah melalui Kementerian PUPR Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Sedangkan rumah komersial adalah rumah dengan jenis bangunan yang sangat bervariasi, seperti rumah 2 lantai, 3 lantai, dan lainnya. 4. Lokasi Perbedaan lokasi menjadi sangat mencolok saat kamu membeli rumah umum subsidi dan komersial. Rumah subsidi biasanya berada di pelosok desa atau jauh dari kota, tapi rumah komersial berada di pusat kota. 5. Kualitas Rumah Perbedaan rumah subsidi dan komersial juga terasa pada kualitas rumahnya. Kualitas rumah subsidi sudah melalui penetapan pemerintah dan sama rata. Sedangkan rumah komersial bisa menggunakan material pilihan yang memiliki kualitas terbaik. Misalnya pada bagian keramik lantai, dinding tembok, hingga pemilihan kusen pintu, dan lainnya. 6. Angsuran Angsuran atau jumlah cicilan rumah subsidi biasanya cenderung tetap sampai lunas. Sedangkan rumah cicilan komersial mengikuti tarif KPR yang berlaku. Misalnya, contoh angsuran rumah subsidi tipe 36 di adalah sebagai berikut Jangka waktu 10 tahun cicilan 1,6 juta/bulan Jangka waktu 15 tahun cicilan 1,2 juta/bulan Jangka waktu 20 tahun cicilan 1 juta/bulan 7. Persyaratan Memiliki rumah subsidi biasanya memerlukan persyaratan yang lebih banyak karena jenis rumah ini sudah diatur pemerintah. Misalnya, batasan usia, penghasilan maksimal per bulan, belum pernah punya rumah, kewarganegaraan, dan aturan lainnya. Sementara untuk kepemilikan rumah komersial tidak ada batasan kepemilikan rumah. 8. Fasilitas Rumah Beberapa rumah komersial biasanya memiliki fasilitas rumah yang lebih layak atau mumpuni, yaitu sesuai dengan tipe yang diinginkan konsumen. Sedangkan rumah subsidi memiliki standar rumah type 36, yaitu dua kamar tidur dan satu kamar mandi. 9. Renovasi Perbedaan rumah subsidi dan komersial terakhir adalah terletak pada izin renovasi. Pasalnya, rumah komersial bisa melakukan renovasi sesuai dengan kemampuan konsumen. Sedakan rumah subsidi memiliki aturan sendiri terkait renovasi rumah, seperti renovasi hanya terbatas pada pembuatan pagar, tambah kanopi, dan pembuatan dapur. *** Itulah perbedaan rumah subsidi dan komersial yang perlu kamu ketahui. Semoga bermanfaat untuk kamu, ya, Property People. Temukan berita menarik lainnya seputar properti dan gaya hidup di artikel atau Google News kami. Dapatkan kemudahan memiliki hunian bersama yang akan selalu AdaBuatKamu. Perbedaanrumah subsidi dan komersil yang paling mencolok adalah harga rumah itu sendiri. Rumah subsidi yang merupakan bagian dari bantuan pemerintah, tentunya dibandrol dengan harga yang jauh lebih murah.Hal ini karena harga rumah subsidi tidak dikenakan PPN. Jika Anda mengambil Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), maka rumah subsidi juga menawarkan suku bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan rumah non-subsidi atau komersil. RumahCom – Ketika melihat iklan perumahan, ada beberapa istilah yang sering digunakan seperti town house, cluster, sampai apartemen. Yup, istilah tersebut ternyata digunakan untuk menyatakan perbedaaan hunian sesuai jenisnya. Misalnya apartemen ditujukan untuk blok bangunan bertingkat yang di dalamnya terbagi jadi beberapa ruang, lalu town house yang diartikan sebagai kompleks perumahan dengan unit terbatas, dan cluster adalah komplek tempat tinggal yang di dalamnya terbagi jadi beberapa kawasan atau sub komplek. Dalam rumah cluster sendiri biasanya terdiri dari beberapa perumahan komersil. Penasaran apa itu perumahan komersil? Yuk tambah wawasan Anda seputar properti dengan membaca artikel ini karena tim akan memberikan penjelasan lengkapnya berikut ini Perumahan KomersilPerbedaan Perumahan Komersil dan Rumah SubsidiKeunggulan dan Kekurangan Perumahan KomersilRekomendasi 5 Perumahan Komersil Terbaik di Indonesia Perumahan Komersil Contoh gambaran perumahan komersil yang tampak seragam.Foto iStock – Creativa Images Perumahan komersil adalah jenis perumahan yang didirikan oleh developer pengembang dan memiliki ciri khas bagian tampak depan hunian fasad dibuat seragam. Jenis perumahan ini bisa dikatakan masuk dalam model rumah cluster. Sebagai gambaran, ketika ditawarkan brosur cluster, di dalam satu komplek biasanya akan ada beberapa tipe rumah dimana tiap tipenya memiliki bentuk fasad yang berbeda. Perumahan komersil bisa menjadi pilihan bagi Anda yang sedang mencari hunian. Berikut daftar hunian dijual di kawasan Depok di bawah Rp1 miliar di sini! Perbedaan Perumahan Komersil dan Rumah Subsidi Rumah komersil memberikan fleksibilitas pemiliknya untuk melakukan renovasi. Foto iStock- Toondelamour Setelah membaca penjelasan sebelumnya, Anda mungkin berpikir bahwa perumahan komersil sama saja dengan rumah subsidi. Tidak mengherankan, sebab bagian fasad rumah subsidi sering kali dibuat seragam. Namun, keduanya ternyata memiliki beberapa perbedaan signifikan di antaranya 1. Tujuan Pembangunan dan Harga Perumahan komersil merupakan jenis tempat tinggal yang dibangun untuk masyarakat umum dan pembangunannya disesuaikan dengan supply, demand, harga, sampai spesifikasi bangunan yang diinginkan konsumen. Hal ini berbeda jauh dengan rumah subsidi yang merupakan program pemerintah dalam menyediakan tempat tinggal layak bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah MBR. Rumah subsidi tidak bisa dimiliki umum dan hanya masyarakat dengan kriteria tertentu yang berhak menerima fasilitas ini. Harga dari dari dua jenis hunian ini pun juga berbeda jauh dimana perumahan komersil bisa 2 sampai 5 kali lipat lebih mahal dibanding rumah subsidi. Bukan tanpa alasan, sesuai Keputusan Menteri PUPR No. 242/KPTS/M/2020, harga rumah yang bisa dibeli masyarakat berkisar mulai dari Rp150 juta sampai Rp219 juta. 2. Kualitas Material Bangunan Perbedaan selanjutnya dari perumahan komersil dan rumah subsidi adalah material yang digunakan. Untuk perumahan komersil, konsumen bebas memilih material mahal seperti granit dalam menghias rumah sesuai dengan impian masing-masing. Tidak berlaku bagi rumah subsidi, tiap hunian menggunakan standar material yang telah ditetapkan oleh pemerintah sehingga calon pembeli tidak memiliki kesempatan memilih sendiri. Tidak hanya itu, renovasi yang bisa dilakukan oleh pemilik rumah subsidi pun dibatasi dan diatur. Jika belum menginjak 5 tahun kepemilikan, rumah subsidi tidak boleh dibangun lantai 2 serta merubah bagian fasad. Pemilik hanya boleh melakukan reparasi sederhana seperti perbaikan genteng bocor, membuat pagar, atau menambahkan kanopi. Kondisi tersebut sangat berbeda dengan perumahan komersil dimana pemilik bisa merubah bentuk rumah sesuka hati serta menjadikannya bangunan komersil seperti toko atau disewakan dan dijual. 3. Luas Rumah Terakhir, luas dari rumah subsidi lebih terbatas dibandingkan perumahan komersial karena sudah diatur dalam undang-undang. Menurut Keputusan Menteri PUPR luas tanah untuk rumah subsidi minimal 60 meter persegi dan maksimal 200 meter persegi. Sementara, luas bangunan atau lantai yang diizinkan minimal 21 meter persegi dan maksimal 36 meter persegi. Aturan tersebut wajib dipatuhi oleh pengembang yang bertanggungjawab membangun rumah subsidi. Keunggulan dan Kekurangan Perumahan Komersil Sesuai spesifikasinya, bunga KPR rumah komersil lebih mahal dibandingkan rumah subsidi. Foto iStock – Malerapaso Dari penjelasan pada poin sebelumnya, perumahan komersil tampak menang jauh dibandingkan rumah subsidi karena spesifikasinya yang lebih beragam. Tapi jangan senang dulu, sama seperti jenis hunian lain, inilah beberapa keunggulan dan kekurangan perumahan komersil yang harus Anda ketahui Keunggulan Perumahan Komersil Tersedia dalam berbagai spesifikasi. Jika memiliki dana lebih, Anda bisa memilih rumah dengan luas tanah dan bangunan yang besar serta fasilitas penunjang lain sesuai dalam cluster, perumahan komersil biasanya telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti lapangan olahraga, arena bermain, dan arena di lokasi strategis. Perumahan komersil biasanya berada dekat dengan akses jalan raya atau fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah, pusat perbelanjaan, dan kendaraan direnovasi sesuai keinginan pemilik tanpa perlu menunggu beberapa tahun seperti rumah memilih material bangunan dengan kualitas tinggi. Kekurangan Perumahan Komersil Harga perumahan komersil jauh lebih mahal dibandingkan rumah membeli dengan skema KPR, suku bunga yang diterapkan mengikuti suku bunga BI dan lebih mengalami kenaikan harga tiap tahun. Karena supply dan demand pasar, harga perumahan komersil bisa berbeda tiap tahunnya sehingga seolah mendesak masyarakat untuk segera beli rumah sebelum harga naik. Tips memilih perumahan komersil, cari tahu dulu latar belakang serta portfolio pengembang agar terhindar dari penipuan. Rekomendasi 5 Perumahan Komersil Terbaik di Indonesia Carilah luas rumah yang mengakomodir kebutuhan Anda dan keluarga. Foto iStock – Viktoriia h Jika Anda masih tertarik membeli perumahan komersil setelah membaca penjelasan di atas, tim telah merangkum rekomendasi 5 perumahan komersil terbaik sebagai bahan pertimbangan. Ini dia daftarnya 1. Griya Seroja Pesanggrahan Salah satu masalah besar bekerja di ibukota adalah jarak tempuh ke kantor yang memakan waktu cukup lama. Tak perlu khawatir, Griya Seroja Pesanggrahan menawarkan perumahan eksklusif yang dilengkapi sistem smart home di daerah Bintaro Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Berdesain Neo Classic, perumahan komersil ini menawarkan rumah 3 lantai dengan akses dekat MRT Lebak Bulus, sangat cocok untuk Anda yang memiliki mobilitas tinggi. Dapatkan rumah di Griya Seroja Pesanggrahan dengan harga mulai dari Rp1 miliar untuk luas 60 meter persegi. 2. Sanur Valley Serpong Ingin memiliki hunian dengan suasana ala Bali? Perumahan Sanur Valley Serpong jawabannya. Meskipun terletak di Gunung Sindur Bogor, Anda tidak perlu khawatir akan akses transportasi umum karena perumahan ini dekat dengan Stasiun Kereta Serpong. Saat ini pembangunan telah mencapai tahap 4 dan tersedia 3 tipe yang bisa dipilih antara lain The Sanur Soho, Nusa Dua 2, dan Nusa Dua 3. Dengan aneka fasilitas seperti area BBQ, kolam renang, telaga, dan taman bermain, perumahan ini dibanderol dengan harga mulai Rp750 jutaan dan dapatkan berbagai penawaran menarik seperti bebas biaya akad, BPHTB, AJB, dan internet. 3. Kalimaya Indah Rekomendasi perumahan komersil selanjutnya adalah The Kalimaya yang terletak di daerah Pondok Cabe Ilir, Tangerang Selatan, Banten. Perumahan ready stock ini memiliki beberapa kelebihan seperti akses dekat MRT Lebak Bulus serta mengusung konsep rumah sehat dengan membuat ceiling bangunan setinggi 4,8 meter sehingga sirkulasi udara lebih optimal. Ada 2 tipe rumah yang bisa dipilih yakni tipe Pejaten 1 lantai dan Kemang 2 lantai dengan kisaran harga mulai dari Rp600 jutaan. 4. Grand Duta City Bekasi Melipir ke daerah Bekasi, perumahan Grand Duta City jadi rekomendasi selanjutnya bagi Anda yang mencari hunian dengan konsep minimalis modern bergaya maskulin. Dengan harga mulai Rp600-700 jutaan, perumahan ini berdiri di atas Jalan Babelan yang memiliki akses tol menuju Tanjung Priok-Bekasi. Tiap rumah terdiri dari 2 lantai dengan tipe 49 meter persegi yang cukup luas sehingga tiap ruang terasa lega. Jika ingin tempat yang lebih besar, tersedia juga pilihan rumah 4 kamar tidur dengan harga Rp700 juta sampai Rp1 miliar. 5. Alana Signature Kota Tangerang Selatan belakang memang dilirik sebagai tempat tinggal karena perkembangannya yang cukup baik serta dekat dengan berbagai area seperti BSD dan Jakarta. Jika Anda sedang mencari perumahan komersil di daerah ini, Alana Signature bisa jadi pilihan tepat. Dijual dengan kisaran harga mulai Rp1 miliar, perumahan ini memberikan berbagai promo menarik pembebasan biaya SHM, AJB, dan BPHTB. Tiap unit rumah didesain dengan 3 kamar tidur dan memiliki luas 80 meter persegi untuk tipe Palmyra dan 83 meter persegi untuk tipe Verde. Tonton video berikut ini untuk mengetahui apa saja 8 biaya tambahan dalam proses pembelian rumah! Hanya yang percaya Anda semua bisa punya rumah 5Perbedaan Rumah Subsidi dan Komersil, Wajib Tahu! March 31, 2022 April 1, 2022 Bagaskoro MN 0 Comments. Meski perbedaannya banyak, barangkali kita masih abu-abu membedakan rumah subsidi dan komersil. Setidaknya ada 2 jenis rumah tinggal yang dibangun oleh perusahaan developer; rumah bersubsidi dan rumah komersil. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Rumah idaman sangat diimpikan bagi para pekerja yang belum memiliki rumah seperti saya. Hanya ada dua pilihan khususnya bagi saya untuk mendapatkan rumah yang sesuai dengan kebutuhan dan pas dikantong, yaitu rumah subsidi dan rumah komersil. Kenapa saya tidak mencari apartemen di tengah kota yang jaraknya dekat ke lokasi kantor?. Pasti diantara pembaca juga berfikir demikian. Tentu dengan pertimbangan harga serta tujuan awal saya untuk membeli rumah. Terus terang saja saya belummemiliki rumah pribadi maupun apartemen. Jika dengan harga ratusan juta baru bisa memiliki apartemen di pusat kota, maka saya pun memilih untuk membeli rumah yang ber-SHM untuk dijadikan tempat tinggal diantara pembaca masih ada yang belum memahami apa itu rumah subsidi dan rumah komersil. Singkatnya, Rumah subsidi merupakan program sejuta rumah dari pemerintah untuk masyarakat menengah ke bawah. Sudah barang tentu masyarakat yang ingin mendapat rumah subsidi harus bersaing secara ketat. Melalui KPR Kredit Perumahan Rakyat Rumah Subsidi ini diperoleh dari hasil kerjasama pemerintah dengan pihak perbankan. Berikut saya uraikan sedikit persyaratan khusus yang wajib dimiliki bagi peminat rumah subsidi ; memiliki penghasilan tetap maksimal empat juta rupiah, belum memiliki rumah sendiri dan tidak pernah mengangsur KPR rumah sebelumnya. Sedangkan untuk calon pembeli rumah komersil tidak ada persyaratan khusus hanya saja bagi useristilah bagi calon pembeli rumah jumlah pendapatan atau gaji yang diperoleh harus bisa dibagi menjadi tiga bagian, satu untuk biaya hidup sehari-hari dan yang kedua untuk tabungan saving serta terakhir untuk biaya angsuran lain yang membedakan antara Rumah Subsidi FLPP dan rumah komersil terletak pada type bangunan serta luas tanah. Biasanya type Rumah Subsidi adalah 30/66 sedangkan rumah komersil bertype 38/70 ke atas. Perbedaan tersebut dikarenakan harga type rumah yang berbeda-beda. Jika rumah subsidi rata-rata memiliki harga 116-120 juta-an maka rentang harga rumah komersil sekitar 200 juta-an hingga miliaran rupiah. Itulah sedikit uraian singkat tentang perbedaan rumah subsidi dengan rumah komersil. Selera dan pilihan rumah boleh berbeda tetapi keputusan terakhir tetap di tangan anda sebagai calon pembeli rumah. Lihat Humaniora Selengkapnya
Jikadibanding dengan rumah subsidi yang hanya menggunakan bahan yang kualitasnya biasa saja. Kelebihan rumah komersil : Fisik bangunannya lebih besar maka unit ruangan (biasanya) sudah termasuk dapur. Spesifikasi jauh berada diatas perumahan subsidi. Kualitas bahan bangunan bagus. Ukuran luas tanah 72m ke atas dan Listrik 1300w
Rumahsubsidi, karena mendapat bantuan dari pemerintah, tentu harganya akan jauh lebih murah, karena tidak dikenakan PPN. Jika Anda mengambil KPR (Kredit Pemilikan Rumah), rumah subsidi bahkan memiliki suku bunga yang lebih rendah jika dibandingkan dengan yang non subsidi. HaiSahabat Finansialku, bagaimana sudah ada pencerahan belum untuk membeli property ? kali ini kita bakalan bahas mengenai apa bedanya rumah komersil dan ru
Rumahsubsidi dengan rumah komersial memiliki beberapa perbedaan yang harus Anda ketahui sebelumnya. Di bawah ini adalah beberapa perbedaan dari rumah subsidi dan rumah komersial: Itulah artikel mengenai panduan membeli rumah subsidi terbaru yang bisa Anda manfaatkan sebagai referensi dan panduan dalam membeli hunian pertama Anda.
I2UnAsL.
  • d50ul3yf2s.pages.dev/368
  • d50ul3yf2s.pages.dev/78
  • d50ul3yf2s.pages.dev/221
  • d50ul3yf2s.pages.dev/86
  • d50ul3yf2s.pages.dev/48
  • d50ul3yf2s.pages.dev/246
  • d50ul3yf2s.pages.dev/52
  • d50ul3yf2s.pages.dev/15
  • d50ul3yf2s.pages.dev/163
  • beda rumah subsidi dan komersil