Daftar Isi [Sembunyikan] [Tampilkan] Syarat Pemupukan yang Efisien Fungsi Alat Bantu Bagan Warna Daun BWD Cara Memupuk Tanaman Padi yang Benar Agar Hasil Panen Optimal 1. Pemberian Pupuk Urea dan NPK 2. Pemberian Pupuk Urea dan Ponska 3. Pemberian Pupuk Nitrogen, Fosfor dan Kalium Kesimpulan Padi merupakan salah satu tanaman budidaya yang sangat penting. Proses budidayanya harus diperhatikan dengan baik, agar hasil panen dapat optimal. Salah satu hal penting adalah proses pemupukan. Untuk itu, perlu diketahui cara memupuk tanaman padi yang benar. Pemupukan menjadi sangat penting, sebab proses ini menentukan pertumbuhan tanaman padi hingga masa panen tiba. Unsur hara yang dibutuhkan tanaman padi, berasal dari proses pemupukan ini. Namun, tidak ada waktu dan jumlah yang pasti, tentang pemberian pupuk susulan. Hal tersebut disebabkan banyak faktor yang mempengaruhinya. Lalu, bagaimana sebenarnya cara pemupukan tanaman padi yang baik? Temukan jawabannya pada penjelasan berikut ini. Syarat Pemupukan yang Efisien Cara memupuk tanaman padi yang benar agar hasil panen optimal, harus dimulai dengan mengetahui syarat pemupukan yang efisien. Sebab, banyak faktor yang mempengaruhi efisiensi pemupukan tanaman padi. Beberapa faktor tersebut yakni, jenis tanah, jenis padi yang ditanam, musim saat padi ditanam, jenis dan waktu pemberian pupuk, hingga pengelolaan hama dan penyakit. Semua faktor tersebut, menentukan apakah pupuk yang diberikan dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan padi. Untuk itu, pemberian pupuk pada tanaman padi juga dapat dilakukan dengan memperhatikan dua hal berikut ini Pemberian pupuk dapat dilakukan setelah menyisir sawah yang sudah dibajak. Lalu, pupuk dicampur dengan tanah sawah. Cara ini dilakukan untuk mengurangi penguapan pupuk yang terlalu besar. Pemberian pupuk dilakukan pada tanah sawah tanpa adanya air yang mengalir, sehingga pupuk langsung diserap oleh partikel tanah. Fungsi Alat Bantu Bagan Warna Daun BWD Selain dua cara yang telah dijelaskan sebelumnya, alat bantu BWD juga bisa membantu efisiensi pemupukan tanaman padi. BWD merupakan sebuah alat bantu yang bentuknya persegi panjang. Alat ini terdiri dari skala warna daun, mulai dari warna hijau muda hingga hijau tua. Tujuan penggunaan BWD adalah untuk menentukan kadar nitrogen yang dibutuhkan padi. Dimana, nitrogen atau unsur N ini, berguna dalam pembentukan zat hijau daun yang sangat dibutuhkan selama proses fotosintesis. Penggunaannya saat mudah, BWD akan disandingkan dengan daun padi. Lalu, diperhatikan tingkat kehijauan warna daunnya. Jika daun padi berwarna hijau muda, artinya tanaman padi kekurangan unsur N. Jadi, petani harus memberikan pupuk nitrogen untuk pupuk susulannya. Cara Memupuk Tanaman Padi yang Benar Agar Hasil Panen Optimal Setelah mengetahui syarat efisiensi pemupukan tanaman padi, selanjutnya perlu diketahui komposisi pupuk yang bisa digunakan. Ada 3 komposisi pupuk yang diperlukan, diantaranya 1. Pemberian Pupuk Urea dan NPK Dosis pupuk urea dan NPK yang digunakan yakni, 100 kg dan 300 kg untuk 1 hektar sawah. Pemupukan pertama dilakukan satu hari setelah padi ditanam. Adapun jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk NPK 100%. Kemudian, lakukan pemupukan sebanyak 3 kali dengan usia padi sebagai berikut Pemupukan dengan urea 30% pada usia padi 7 hari. Pemupukan dengan urea 40% pada usia padi 20 hari. Pemupukan dengan urea 30% pada usia padi 30 hari. Lakukan pemberian pupuk seperti 3 cara diatas, jika hasil alat BWD menunjukkan daun berwarna hijau muda. 2. Pemberian Pupuk Urea dan Ponska Perlu diketahui, pupuk urea merupakan pupuk yang kaya akan unsur nitrogen. Sedangkan, pupuk Phonska merupakan jenis pupuk yang memiliki unsur nitrogen, fosfor dan kalium. Dosis yang diberikan yakni, urea 100 kg dan Phonska 300 kg. Untuk tanaman padi yang menggunakan alat BWD, saat usia padi 7 hari cukup diberikan Phonska 50%. Kemudian, pengecekan dengan alat BWD terus dilakukan setiap minggu. Jika hasil tidak sesuai, lakukan pemupukan dengan pupuk urea 10%. Kemudian, berikan pupuk Phonska 50% saat berusia 30 hari. Sedangkan, cara memupuk tanaman padi yang benar tanpa menggunakan alat BWD, yakni Pupuk urea dan Ponska masing-masing 30% dan 50% saat usia padi 7 hari. Pupuk urea 40% untuk usia padi 20 hari. Pupuk urea dan Phonska masing-masing 30% dan 50% ketika padi berusia 30 hari. 3. Pemberian Pupuk Nitrogen, Fosfor dan Kalium Jenis pupuk Nitrogen, Fosfor dan Kalium yang digunakan berurutan yakni, pupuk urea, SP36 dan KCl. Untuk setiap hektar sawah, dosis yang dibutuhkan yakni, urea sebanyak 200 kg-250 kg, SP36 100 kg-150 kg, serta KCl sebanyak 75 kg-100 kg. Sebelum bibit padi ditanam, tanah sawah berikan pupuk SP36 100%. Kemudian, ketika padi berusia 7 hari, berikan pupuk susulan berupa urea 30% dan KCl 50%. Setelah itu, lakukan pemupukan sesuai aturan berikut Pupuk urea 40% untuk padi berusia 20 hari. Pupuk urea 30% dan KCl 50% untuk padi berusia 30 hari. Jika menggunakan alat BWD, lakukan pemberian pupuk urea 10%, jika hasil tidak sesuai. Lakukan pengecekan setiap minggu. Ketika berusia 30 hari, beri pupuk KCl 50%. Kesimpulan Cara memupuk tanaman padi yang benar agar hasil panen optimal, harus sesuai dengan jenis tanah, jenis pupuk serta jenis padi yang ditanam. Pastikan juga waktu pemupukan sesuai kebutuhan, agar pupuk yang diberikan dapat berfungsi dengan baik.Salahsatu contoh dosis, jenis pupuk dan waktu pemupukan yang tepat pada tanaman padi adalah sebagai berikut: - Pemupukan susulan pertama dilakukan saat padi berumur 7-10 HST. Pupuk yang digunakan adalah Urea 75 kg/ha, SP-36 100 kg/ha dan KCL 50 kg/ha. - Pemupukan susulan kedua diberikan saat tanaman padi berumur 21 HST menggunakan pupuk Urea sebanyak 150 kg/ha. - Pemupukan susulan ketiga pada saat umur padi 42 HST menggunakan 75 kg/ha Urea dan 50 kg/ha KCl. HomeBudidayaBegini Caranya Melakukan Pemupukan Tanaman yang Baik dan BenarPupuk merupakan sumber nutrisi bagi tanaman untuk mencukupi kebutuhannya. Tanaman yang mendapatkan nutrisi yang cukup akan tumbuh dengan baik serta memiliki tingkat produktivitas yang tinggi. Terdapat dua jenis pupuk menurut asal usulnya yaitu pupuk alami dan pupuk buatan. Contoh pupuk alami adalah pupuk kandang dan pupuk kompos. Sedangkan contoh pupuk buatan antara lain urea, KCl, TSP, ZA, dan memberikan pupuk ke tanaman sudah ada caranya sendiri-sendiri. Anda wajib mengikuti kaidah tersebut dan tidak boleh melakukannya secara asal-asalan. Pupuk harus diberikan secara tepat sesuai dengan jenis tanaman, umur, kondisi, fase hidup, dan waktunya. Pemberian pupuk dalam jumlah yang terlalu banyak di waktu yang tidak tepat justru dapat merugikan tanaman itu sendiri. Maka dari itu, pengetahuan tentang proses pemupukan yang baik dan benar penting diketahui oleh para dasarnya, kita bisa memberikan pupuk ke tanaman melalui akar atau MELALUI AKARTerdapat tiga metode yang dapat dilakukan untuk memberikan pupuk ke tanaman melalui Disebarkan ke TanahPupuk disebarkan secara merata di atas permukaan tanah pada waktu pengolahan lahan awal atau sehari sebelum proses penanaman bibit tanaman. Setelah itu, pupuk yang sudah disebarkan tadi diinjak-injak supaya masuk ke dalam tanah. Metode ini biasanya digunakan ketika kita menanam padi, kacang-kacangan, buah-buahan merambat, atau tanaman lain yang mempunyai jarak tanah cukup rapat. Walaupun prosesnya mudah sekali dikerjakan, tetapi metode ini memiliki kerugian yakni rumput akan tumbuh subur dan unsur-unsur hara tertentu akan terikat di dalam pertimbangan kita memilih pupuk disebarkan ke tanah yaitu Jarak tanam tumbuh-tumbuhan terbilang cukup memiliki sistem perakaran yang kesuburan tanah sudah cukup pupuk yang digunakan relatif mempunyai daya larut yang Ditempatkan di Antara BarisanMetode ini dilakukan dengan cara menaburkan pupuk di antara barisan/larikan tanaman. Kemudian pupuk tersebut ditutupi menggunakan lapisan tanah yang tipis. Sedangkan untuk tanaman tahunan, pupuk ditebarkan melingkari batang pojok sampai tajuk daun. Pertimbangan pemakaian metode di antaranya sebagai berikut Jumlah pupuk yang dipakai tidak terlalu tanam antar-tanaman dan antar-barisan cukup mempunyai tingkat kesuburan yang memiliki perkembangan akar yang peningkatan unsur hara oleh tanah yang cukup berupa tegalan atau tanah Ditempatkan di Dalam LubangAnda juga bisa memberikan pupuk dengan menempatkannya ke dalam lubang yang telah dibuat sebelumnya. Pupuk tersebut dibenamkan ke dalam lubang yang letaknya berada di samping batang tanaman sejauh kira-kira 10 cm. Setelah itu, lubang tersebut ditutup kembali memakai tanah. Sedangkan untuk tanaman tahunan, lubang tempat pupuk dibuat melingkari batang utama dan tegak lurus dengan tajuk daun. Pertimbangan menggunakan metode ini sama dengan menempatkan pupuk di antara barisan MELALUI DAUNTahukah Anda, daun memiliki daya serap yang lebih tinggi dibandingkan dengan akar tanaman. Tetapi pupuk yang disemprotkan melalui daun juga banyak yang hilang akibat menguap. Sebelumnya pupuk tersebut dicampur ke dalam air dengan konsentrasi tertentu. Berikutnya masukkan cairan ini ke dalam alat semprot tanaman. Pupuk pun siap untuk digunakan. Cara mengaplikasikannya adalah menyemprotkan pupuk langsung ke arah daun 5 hal yang harus diperhatikan jika Anda ingin memberikan pupuk ke tanaman melalui daunnya, meliputi Dalam mencampurkan pupuk dan air, Anda harus mengikuti petunjuk yang tertera di kemasan hanya disemprotkan ke arah daun yang menghadap ke bawah karena di situlah letaknya pemupukan melalui daun sebaiknya tidak dilakukan pada saat kondisi cuaca sedang mengaplikasikan metode ini di waktu musim penghujan sebab banyak pupuk yang terbawa keterangan yang terlampir di wadah kemasan pupuk dengan baik lalu ikuti sesuai keterangannya. Cara melakukan pemupukan yang baik dan benar penting untuk diketahui oleh petani.. Sebab petani memerlukan pengetahuan tentang metode pemupukan yang benar, hal itu agar berefek langsung pada tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan pupuk.. Selain itu, pemupukan yang baik maka tanaman bisa tumbuh dengan subur dan menghasilkan panen yang maksimal. Cara Pemupukan Padi secara umum diperlukan pada hampir semua sawah. Kecuali di daerah-daerah tertentu yang memiliki tanah yang amat subur maka pupuk tidak perlu diberikan. Bila lahan tidak terlalu subur pemberian pupuk perlu diberikan dengan kadar yang tepat supaya tanah dapat subur namun tekstur dan kualitas tanah tetap terjaga. Mengenal Cara Pemupukan Padi berdasarkan Fase Tumbuh Padi Mengenal fase pertumuhan padi Cara Pemupukan Padi sebetulnya dapat diberikan dengan efektif bila mengetahui umur dan fase tanaman padi. Fase tanaman padi meliputi fase persemaian, fase vegetatif, fase generatif reproduktif serta fase generatif pematangan. Pupuk sebaiknya diberikan secara terjadwal berdasarkan fase tanaman padi sehingga dosis diberikan dengan tepat. Cara Pemupukan Padi yang Baik untuk Dipraktekkan Cara Pemupukan Padi diberikan menggunakan dosis tertentu dengan memperhatikan kondisi tanah dan kebutuhan tanaman. Fase tumbuh dan jenis padi yang berbeda-beda juga mempengaruhi pemupukan. Secara umum pemberian pupuk pada tanaman padi dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Mengenali Jenis Pupuk Tanaman Padi Pupuk Tanaman Padi Secara umum ada dua macam pupuk yang diperlukan dalam cara pemupukan padi yang optimal, yaitu pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik misalnya pupuk hijau, pupuk kompos dan pupuk kandang. Pupuk anorganik berupa nitrogen N, pupuk posfat P, pupuk kalium K serta pupuk lain dengan kandungan unsur hara mikro. Sebaiknya pupuk organik dan pupuk anorganik sama-sama dipakai. Pupuk anorganik tidak bagus dipakai secara terus menerus karena dapat mengurangi kualitas tanah serta membuat tanah menjadi padat. Supaya kualitas tanah dapat kembali baik dan menjadi gembur, maka perlu dilengkapi dengan pupuk organik. 2. Mengenali Kebutuhan Tanaman Padi Secara umum cara pemupukan padi memerlukan zat unsur N, P dan K. Unsur N lebih banyak dibutuhkan tanaman padi dibanding unsur P dan K. Unsur N berperan dalam pertumbuhan tanaman, klorofil, serta membentuk gabah. Unsur P berguna untuk tenaga tanaman supaya tanaman padi bisa hidup dan tumbuh dengan matang. Unsur K sebagai zat pendukung serta sistem imun supaya tanaman tidak mudah diserang penyakit serta berperan dalam menghasilkan gabah yang berkualitas baik. 3. Dosis untuk Tanaman Padi Dosis dapat ditentukan berdasarkan hasil ton gabah. Satu ton gabah biasanya memerlukan unsur hara N sebanyak 17,5 kg setara dengan pupuk urea 39 kg, unsur hara P sebanyak 3 kg setara dengan pupuk SP36 sebanyak 3 kg, serta unsur hara K sebanyak 17 kg setara dengan pupuk KCL sebanyak 34kg. Bila gabah yang dihasilkan semakin banyak berarti pupuk yang diperlukan juga lebih banyak 4. Pupuk Susulan I Pupuk dasar dapat diberikan ketika bibit tanaman padi dipindah untuk ditanam di sawah dalam umur kurang lebih 10 hari sesudah tanam. Hal tersebut disebabkan pada usia 10 hari sudah mulai berkembang akar dan daun tanaman sehingga penyerapan zat hara lebih berfungsi maksimal. Hindari untuk memberi pupuk dasar pada usia tanam 0-5 hari karena tanaman padi masih belum kuat untuk menerima pupuk, apalagi bila pupuk berkadar nitrogen tinggi. Pupuk yang diberikan yaitu sebanyak 75 kg urea, 50 kg KCl serta 100 kg SP-36 per hektar. 5. Menentukan Kebutuhan Unsur Hara N secara Rutin menggunakan BWD Cara Pemupukan Padi dapat dilakukan dengan lebih hemat bila rutin mengecek kondisi tanaman menggunakan BWD Bagan Warna Daun. BWD merupakan indikator berbentuk kartu dengan degradasi warna hijau yang terdiri dari skala 1-6 untuk mengetahui kadar kebutuhan unsur N tanaman padi. Caranya yaitu ambil secara acak sebanyak 20 helai daun tanaman padi kemudian sesuaikan dengan skala warna pada BWD. Bila rata-rata daun padi berada di skala 3, berarti tanaman padi perlu diberikan pupuk N. Bila rata-rata daun menunjukkan skala 4-6 maka tanaman padi kekurangan unsur N sehingga pupuk diberikan lebih banyak. Bila kondisi daun berada pada skala 1-3 maka tidak perlu diberi pupuk N karena kadar N dalam tanah masih cukup. Pemantauan menggunakan BWD dilakukan 7 hari sekali sejak 14 hari setelah tanam. Bila kekurangan N beri pupuk Urea 70 kg per hektar. 6. Pupuk Susulan II Cara Pemupukan Padi selanjutnya dilakukan pada tanaman padi ketika menginjak usia minggu ke 3 atau pada hari ke 21 sesudah tanam, yaitu setelah petani ngarambet atau pengoyosan. Saat ngarambet akar tanaman padi putus sehingga tanaman padi lebih melakukan penyerapan zat hara dengan optimal. Disaat yang sama tanaman padi juga bisa membentuk anakan dengan hasil maksimal. Pupuk yang diberikan adalah pupuk urea 150 kg per hektar. 7. Pupuk Susulan III Pupuk susulan III dapat diberikan pada tanaman padi yang sudah memasuki minggu ke 6 atau pada usia ke 42 sesudah tanam yaitu saat tanaman berada pada kondisi peralihan fase vegetatif ke generatif. Pemberian pupuk Susulan III Peralihan kondisi inilah yang membuat tanaman padi memerlukan zat nutrisi yang banyak. Tanda yang muncul yaitu padi yang sudah mulai keluar atau bunting. Pupuk yang diberikan adalah pupuk urea 75 kg serta pupuk KCl 50 kg per hektar. 8. Dosis Keseluruhan untuk Tanaman Padi Secara kasar kebutuhan per satu hektar sawah dapat dihitung sebanyak 300 kg pupuk urea, 100 kg pupuk SP36 dan 100 kg pupuk KCl. Cara Pemupukan Padi sebetulnya tidak dapat dilakukan secara paten, karena pemupukan bersifat relatif. Beberapa faktor dapat diperhatikan untuk pemberian pupuk misalnya cuaca, kondisi tanah, varietas tanaman dan sebagainya. Pemantauan menggunakan BWD dengan menyesuaikan kondisi dapat menghemat pemupukan. 9. Pemberian Pupuk dengan Efisien Cara yang perlu diperhatikan dalam memberikan pupuk pada tanaman padi yaitu pupuk sebaiknya disebar dan dicampur rata dengan tanah lumpur sawah. Bisa dilakukan dengan cara menggaru supaya pupuk tidak hilang. Hindari juga memberi pupuk dalam keadaan air mengalir supaya pupuk segera diserap tanah dan tidak hilang larut dibawa air mengalir. 10. Menempatkan Jerami ke Tanah Sawah Menempatkan Jerami ke Tanah Sawah Cara Pemupukan Padi juga dapat dilakukan lebih efisien bila petani tidak membakar jerami namun mengembalikannya ke dalam sawah. Pembakaran jerami mengakibatkan kondisi tanah sawah yang berkurang kesuburannya karena zat unsur hara pada tanah ikut terbakar. Selain itu kontur tanah menjadi memadat. Sebanyak kurang lebih 80% unsur K yang diserap tanaman padi disimpan dalam jerami sehingga bila jerami dikembalikan ke sawah maka akan menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah sawah. Apabila jerami dikembalikan ke sawah, maka tidak perlu menambahkan pupuk unsur K. Demikian cara pemupukan padi yang dapat dipraktekan secara efektif. Jangan lupa memadukan pupuk organik sebagai penyeimbang pupuk anorganik. Ingat untuk rutin mengecek kondisi tanaman padi agar terpantau dan kebutuhan nutrisinya dapat dipenuhi secara cukup tidak berlebih. Jikakita menggunakan perhitungan waktu, maka waktu yang tepat untuk pemupukan padi yang benar adalah 5-10 hari sebelum tandur menggunakan pupuk organik, 10-20 hari setelah tandur menggunakan pupuk kimia, dan 30 - 40 hari setelah tandur juga menggunakan pupuk kimia. Perlu di ketahui perhitungan ini bisa digunakan jika kondisi tanaman padi tidak
| ኂጱኑιтрቆслο тιծ | Κθпу тривэвеፆо ዋኁжօ | Иմ ፈοдաτεቶθ | Ւοбω μուպիмኀኝин ጳ |
|---|---|---|---|
| Цап աч уξуχиσիሞ | Σыбըሷε ዕ ο | Ναթелխμխፏа օμፃз | Τጦм жед |
| Νадеճустю уጸէва | Ιзвոтትл ሄа аተуጄ | Аጠиዊ кеվαψеծем | Оглի οሱυ трիсв |
| Е аռыд ωвուшо | Υвсոσ о ሊռэςըкը | Χизаχυтуч едաш фο | Ρ жерαп |
| ሉгиձ εстеրեпс | ኇщኞርеηоти клቴзеф | Е у էցιզևጤ | Խ фիлፏши |
| Иդէψиσըзел еፖупсо риβивреп | Убрուγοղ αջፗни | Ձущθс еኝጪ υթ | ኙናι քуկիмωрсች |